Minggu, 03 Mei 2015

MARJAN (Red Coral)




rdDocument> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE <![endif]-->
Batu Marjan (Red Coral/Karang Laut)


Batu Marjan atau Red Coral adalah salah satu batu-mulia yang telah dipergunakan pada berbagai keperluan dekoratif dan perhiasan sejak masa prasejarah Eropa dan zaman Mesir kuno, tercatat dari zaman Nabi Musa AS dan konon yang disebutkan dalam salah satu ayat di Al-Quran adalah jenis batu ini, (QS. 55:22) yang berbunyi "Dari keduanya keluarlah mutiara dan Marjan".

Nama ilmiahnya adalah Corralium Rubrum yang termasuk salah satu dari 25 species batu karang lautan. Red Coral (Karang Merah) tumbuh pada karang bawah laut yang memiliki sendimentasi rendah. Dalam habitat aslinya mempunyai bentuk seperti semak tanpa dedaunan dan dapat tumbuh sampai satu meter lebih. Species asli Red Coral atau Corralium Rubrum terutama ditemukan di Laut Mediterania pada kedalaman 10-300 meter dibawah permukaan laut. Species yang sama juga ditemukan di situs Atlantik dekat Selat Gibraltar, di Cape Verde, pantai selatan Portugal serta di sebelah barat Pasific, Jepang dan Taiwan.

Karang ini tersusun dari senyawa kalsium karbonat, warna merahnya dikarenakan adanya pigmen carotenoid. Dengan kepadatan relative 3,86 dan tingkat kekerasan 3,5 pada skala Mohs.

Marjan sebagai Batu Mulia

Red Coral/Batu Marjan yang sering digunakan sebagai perhiasan mulia adalah yang berwarna pink sampai merah.

Bagian yang keras dari karang ini secara alami permukaannya kesat/kasar dan berwarna agak kusam. Namun setelah di poles akan mengkilap seperti kaca (glassy). Warnanya beragam, dari pink kemerahan sampai merah tua. Dikarenakan warnanya yang merata (intense) dan permanen, maka Red Coral/Karang Merah ini telah digunakan sejak dahulu hingga kini masih terus diproduksi.

Di Indonesia dan di sebagian besar rumpun melayu, Red Coral atau Karang Merah ini dikenal dengan sebutan Batu Marjan. Batu Marjan sangat populer di Eropa pada 1937-1901, di masa Ratu Victoria (Inggris).

Sejarah Perdagangan karang Merah / Marjan

Pada permulaan milenium pertama, perdagangan Marjan sangat signifikan terutama antara Mediterrania dengan India dimana harganya sangat mahal karena Batu Marjan dipercayai mempunyai kekuatan supranatural tertentu. Orang Yunani mengimpor Marjan dari India untuk digunakan sebagai pajangan atau sebagai perhiasan pada pedang dan perisai mereka. Karena permintaan yang sangat besar itu, Batu Marjan sempat menjadi sangat langka dan harganya melebihi berlian sekalipun. Pada masa kerajaan Romawi, dahan dari karang merah digunakan sebagai kalung bagi anak-anak untuk menghindarkan mereka dari bahaya. Ekstrak dari karang ini juga mempunyai banyak manfaat bagi dunia medis saat itu. Kepercayaan terhadap kekuatan Batu Marjan ini berlanjut hingga sekarang. Di Italia, Marjan digunakan oleh para lelaki sebagai perlindungan dari Iblis, sedangkan bagi perempuan, Marjan digunakan untuk mengatasi kemandulan. Pada abad pertengahan, Batu Marjan merupakan komoditi dagang yang sangat menjanjikan, Kerajaan Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda berebut kuasa untuk memonopoli perdagangan ini di sekitar laut Mediterrania.

Keterangan Umum

Nama Dagang :  Coral (Internasional), Moonga (India), Prawal (sansekerta),
                           Marjan (negara Islam)
Warna             :  Merah muda-Merah tua
Origin               Laut Pasifik, Meditterania, Jepang, China




Marjan (Red Coral) dalam Budaya
Asal usul karang merah dijelaskan dalam mitologi Yunani melalui kisah Perseus. Memiliki batu Cetus, raksasa laut yang mengancam Andromeda. Perseus menempatkan kepala Medusa di tepi sungai sementara dia mencuci tangannya. Ketika ia menempatkan kembali kepalanya, ia melihat bahwa darahnya telah merubah rumput laut (di beberapa varian alang-alang) menjadi karang merah. Dengan demikian, kata Yunani untuk karang 'Gorgeia', seperti Medusa adalah salah satu dari tiga Gorgons.

Poseidon tinggal di istana yang terbuat dari karang dan permata, dan karya pertama Hephaestus terbuat dari karang merah.

Bangsa Romawi percaya karang dapat melindungi anak-anak dari bahaya, serta obat luka yang dibuat oleh ular dan kalajengking dan mendiagnosa penyakit dengan mengubah warna.

Dalam astrologi Hindu karang merah diasosiasikan dengan planet Mars atau Graha-Mangala dan digunakan untuk menyenangkan Mars. Ini harus dipakai di jari manis.

Sebuah cabang karang merah menonjol dalam mantel sipil senjata dari kota Alghero, Italia.

Manfaat yang dipercaya:
-          Menghindarkan efek buruk dari pengaruh kosmik planet Mars (menurut tinjauan astrologi kuno)
-          Memberi rasa percaya diri bagi pemakainya
-          Dapat meredakan penyakit yang ada di bagian perut
-          Menyingkirkan rintangan menuju kesuksesan, membantu menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan
-          Dapat menguatkan kemampuan mekanik dan teknik
-          Sangat cocok untuk pekerjaan dibidang pembangunan, engineer, dan dokter bedah (Surgeon)
-          Meningkatkan kemampuan memimpin dan admisnistrasi
-          Dapat membantu menyeimbangkan keungan dan pengeluaran (penghematan, efisiensitas)
-          Menghindarkan pemakai dari gangguan setan dan iblis (karena pemakai dapat selalu mengingat salah satu ayat Al-Quran, terutama surat Ar-Rahman)

NB:  Ini hanya manfaat yang dipercaya sejak dulu kala. Hanya kepercayaan. Tinjauan manfaat secara sains dapat pula dibuktikan dengan penelitian tentang pengaruh senyawa-senyawa penyusun karang bagi tubuh.

Menilai Karang Merah/Marjan Yang Berkualitas Bagus :
- Warna harus merah, lebih bagus jika warnanya merah tua
- Sebaiknya gunakan yang berbentuk oval/cabochon karena warnanya akan lebih termunculkan
- Tidak ada lubang kecil atau cacat
- Bentuk, tinggi, dan ketebalan harus seimbang
- Memancarkan aura yang lembut dan menyenangkan (penilaian visual/pribadi)

Membedakan Batu Marjan ASLI dan PALSU

1.      Tes susu
Siapkan setengah gelas susu murni putih. Celupkan Batu Marjan kedalamnya. Lalu tunggu sekitar setengah jam, bila warna susu berubah agak kemerahan/ terpengaruh warna merah maka Batu Marjan tersebut palsu. Hal ini dikarenakan susu sangat gambang menyerap radiasi dari warna merah yang berarti Marjan tersebut hanyalah batu agate / karang putih biasa yang diwarna merah.

2.      Tes dengan merasakan manfaat
Percaya atau tidak, Batu Marjan sangat responsif terhadap tubuh anda, terutama kesehatan anda. Batu Marjan yang asli akan berubah warna menjadi merah agak pucat jika kondisi kesehatan anda memburuk. Jika anda sehat maka Batu Marjan akan berwarna merah menyala.

3.      Menggesek
Kita dapat menggesekannya atau mendentingnya. Jika berbunyi seperti kaca, maka batu tersebut palsu. Batu Marjan asli tidak berbunyi atau terasa seperti kaca.

4.      Menggunakan kaca pembesar
Letakkan Batu Marjan pada latar yang putih, kemudian lihatlah dengan kaca pembesar. Batu yang palsu akan nampak bintik/benjolan2 kecil. Batu Marjan asli jika di lihat dengan perbesaran akan terlihat halus, mulus. 

5.      Tes Kunyit
Gesekan kunyit ke batu, Batu Marjan yang asli tidak akan merubah warna kunyit menjadi merah. Kenapa kunyit? karena kunyit dapat menyerap substansial warna dengan kuat.


Demikian semoga bermanfaat…







Sumber:
* Wikipedia
* Abenx Sagara