DARI SABANG SAMPAI
MERAUKE BERJEJER BATU MULIA
Lumut Merah - Rough |
Dengan jajaran 17.000
pulau di kepulauan Nusantara, Indonesia dikenal keindahannya bak untaian
Mutumanikam, bagai “Zamrud Khatulistiwa”. Tapi melihat kondisi kini, rasanya sudah
tidak pantas lagi disebut bagai “Zamrud
Khatulistiwa”. Keindahan Zamrud ternyata telah dikalahkan oleh puluhan bahkan
mungkin ribuan (belum tereksplorasi) jenis batuan mulia lainnya yang banyak
terkandung di alam terbuka dan di dalam perut bumi Nusantara, Indonesia.
Mari
kita mulai dari ujung barat Nusantara Indonesia, yaitu ACEH. Aceh yang juga dikenal
negeri Serambi Mekkah memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan tersebar
hampir seluruh wilayah. Salah satu kekayaan alam tersebut adalah batu akik atau
batu mulia yang kini sedang populer di Nusantara, yaitu Giok dan Solar.
Banyak
jenis batu mulia/akik yang bisa kita temukan di sungai-sungai dan gunung-gunung
seperti jenis batu Sulaiman yang sangat mudah didapat. Bahkan jenis batu Sulaiman
ini tersebar hampir di seluruh wilayah Aceh. Ada juga Batu Teratai di sekitar
wilayah Blang Bintang dan di Ampe Awee.
Guliga Sulaiman - Batu Asli Langsa |
Selain
itu, di lokasi tersebut juga terdapat batu akik jenis Kecubung Terong dan Batu
Meteor. Batu Kecubung Terong itu ada juga di Glee Uleu dan Ampe Awe. Jenis batu
ini mirip dengan jenis Kecubung, namun di dalamnya terdapat inklusi warna putih
seperti kaca duralex.
Di
wilayah Indrapuri, juga terdapat batu akik jenis Sulaiman, Cempaka Madu,
Kecubung Wulung dan batu Kecubung Susu. Sementara di Aceh Besar, wilayah
Samahani juga terdapat batu jenis giok. Masyarakat menyebutnya Giok Sabun,
karena warnanya persis seperti sabun cuci pakaian.
Namun dari semua jenis Batu Mulia yang disebutkan
diatas, jenis Idocrase asli dari Nagan Raya lah yang paling digandrungi. Sejak memenangkan
berbagai kontes Batu Mulia di Jakarta, popularitas Idocrase tidak tertandingi
dan membuat batu Mahkota Sulaiman pun jadi kalah trend.
Beberapa
jenis Batu Mulia lainnya yang terdapat di Bumi Serambi Mekkah Aceh adalah Batu
Embun, Kecubung Ulung, Totok Sayur, Giok Susu, Safir, Guliga, dan Batee Kayee (Batu
Kayu) yang biasanya terdapat dalam kayu kering dan menua.
Giok Aceh - Nephrite Super |
Laporan
Antaranews.com menyebutkan, Batu Giok Aceh merupakan yang terindah di
dunia. Seorang pengusaha Batu Giok, A.B. Hamdi mengatakan, “Selama 24 tahun berbisnis batu
mulia, saya belum pernah melihat Batu Seindah Giok Aceh."
Kata
Hamdi, giok Aceh punya ciri khas: jika dipegang terasa dingin. Ini berbeda
dengan batu mulia dari Garut dan batu bacan yang tidak dingin, tapi indah
warnanya.
Di
Aceh, daerah penghasil giok adalah di Kabupaten Nagan Raya, Sungai Lumut di
Aceh Tengah, dan Gayo Lues.
Untuk
pasar dunia, Batu Giok Aceh berpotensi masuk ke Tiongkok untuk bahan membuat
patung atau aksesori lain. "Harganya bisa sampai ratusan juta
rupiah," kata Hamdi yang meyakini Batu Giok Aceh akan terus dicari hingga
20 tahun ke depan.
Idocrase - Lumut Neon |
Sepertinya
kualitas dan keindahan Batu Giok Aceh tidak diragukan lagi, dan memang pantas mendampingi
Wagub Aceh dalam sebutan ‘DIPLOMASI GIOK’ yang dilakukan Wagub Aceh pada pertemuan
dengan salah satu pengusaha German asal Arab Saudi yang tergabung dalam
konsorsium Saudi Bin Laden Group. Dan menghadiahkan Batu Giok Aceh kepada Pemilik
perusahaan FaciliTech Co yang sedang menangani proyek Masjidil Haram dan Masjid
Nabawi. Saudi Bin Laden Group, adalah salah satu kelompok usaha terbesar di
Timur Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar